Kamis, 02 Mei 2013

Menemui ayah


Pada puisi ijinkan aku ayah

Bercerita tentang Hujan Yang Terjadi

pada Tanggal Tiga Belas Februari Dua Ribu Sepuluh

Ketika itu Langin Menangis

 

hujan yang membasahi pilar nisanmu

Pohon kamboja mulai meranggas

Meski bunga kecil berteduh di bawah daun-daun kering

Pada puisi aku datang ayah

 

Bukan hendak menggugat takdir kematianmu

Atau menghujat sangat pemilik maut

Kali ini ingin aku katakan

Kepergianmu adalah pelajaran tanpa kamus

 

Perenungan panjang untuk dipahami

Bahwa hidup adalah pembuktian

Tuk wujudkan syukur dan sabar

Ketika harus menjalani skenarioNya

 

Pada puisi aku akan kembali menemui ayah

Lewat goresan pena

Yang mengajariku tentang arti kematian

Bila esok telah kutemukan

 

Muara kasihNya tak bertepi

Akan kuceritakan kembali

Tiga Belas Februari Pagi Dua Ribu Sepuluh kepergianmu

Dan Tiga Belas bunga yang masih berteduh

Di bawah pohon-pohon kamboja






Tidak ada komentar: