Menemui ayah
Pada puisi ijinkan aku ayah
Bercerita tentang Hujan Yang Terjadi
pada Tanggal Tiga Belas Februari Dua Ribu
Sepuluh
Ketika itu Langin Menangis
hujan yang membasahi pilar nisanmu
Pohon kamboja mulai meranggas
Meski bunga kecil berteduh di bawah daun-daun
kering
Pada puisi aku datang ayah
Bukan hendak menggugat takdir kematianmu
Atau menghujat sangat pemilik maut
Kali ini ingin aku katakan
Kepergianmu adalah pelajaran tanpa kamus
Perenungan panjang untuk dipahami
Bahwa hidup adalah pembuktian
Tuk wujudkan syukur dan sabar
Ketika harus menjalani skenarioNya
Pada puisi aku akan kembali menemui ayah
Lewat goresan pena
Yang mengajariku tentang arti kematian
Bila esok telah kutemukan
Muara kasihNya tak bertepi
Akan kuceritakan kembali
Tiga Belas Februari Pagi Dua Ribu Sepuluh
kepergianmu
Dan Tiga Belas bunga yang masih berteduh
Di bawah pohon-pohon kamboja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar