Rabu, 27 November 2013

JILID 1



Pagi yang cerah di iringan suara ayam berkokok membangunkan aku dari tidur malam. Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan siap-siap menujuh ke kantor. Setelah aku selesai mandi dan beres-beres ayah aku mengantarkan aku sampai terminal kalideres dengan mengendarai sepeda motor. Setelah sampai di terminal kalideres, aku langsung menghampiri halte busway dan membeli tiket, setelah tiket aku dapatkan, Wekwek antrianya begitu banyak dan panjang sekali, setelah mengantri sekitar 15 menit akhirnya masuk busway dan mendapat tempat duduk di deretan belakang.

Sekitar 1 jam dari terminal kalideres aku tiba di halte harmoni, dengan langkah yang begitu berat, aku berjalan dari halte harmoni menuju kantor, sekitar 15 menit aku tiba di kantor dengan muka yang sedikit kusut. Setelah tiba di kantor tak lupa aku memoles wajah aku dengan sedikit bedak, lipstick dan pinsil alis. Aku berkerja di salah satu penerbangan, posisi aku sebagai call center jam kerja nya 24 jam, aku selalu mendapat shift pagi Jam 07.00 WIB. Aku memulai pekerjaan dengan muka ceria dan tidak lupa sebelum bekerja aku selalu mengawali pekerjaan aku dengan berdoa agar setiap pekerjaan yang aku kerjakan lancar. Begituh banyak resiko pekerjaan yang aku jalankan, mulai dari di marahin penumpang gara-gara pesawat delay, salah booking tiket, di marahin atasan. Jam 15.00 Shift pagi keluar, masuk lagi shift dua. aku pulang mengunakan bus jurusan kalideres, bus nya begituh penuh akhirnya aku berdiri setelah sampai di Roxy ada seorang ibu yang sedang duduk tiba-tiba ibu itu turun dan akhirnya aku duduk. Disamping aku duduk ada seorang bapak-bapak setengah tua. Bapak itu bertanya?
” Kerja di mana?”
“ Aku kerja di Lion Air pak”
“ Ohhh lulusan apa? “
“ hanya lulusan SMK”
“ Kenapa tidak kulia?”
“ Mau sih pak, tapi nanti duitnya belum kumpul…hehehehe”
“ Oh. Kulia aja sayang kan klau hanya lulusan SMK. Klau kamu lulusan S1 kan nanti suami kamu bias S2. Semakin tinggi pendidikan kamu semakin tinggi juga pendidikan suami kami nanti?”
“Iya juga ci Pak, Aku juga ingin kulia..hehehe
“Bagus kalau begitu, ya uda ya, bapak duluan?
“Ya pak, hati-hati”

Aku merenungi perkataan bapak-bapak itu. Keyakinan aku untuk kuliah semakin kuat. Pada akhirnya aku membicaran kepada orang tua aku terlebih dahulu.
“Bu, aku ingin kulia?
“Ngapain kulia, toh orang kulia juga wat cari duit, kamu kan uda kerja nanti cape terus kulia kamu terabaikan”
“Enga bu, kalau aku hanya tamatan SMK, aku pasti bakal kerja hanya jadi call center dan lain-lain. Aku tuh ingin bu kerja di kantor yang jam kerja nya senin – jumat, sabtu, minggu, tanggal merah, lebaran aku libur. Bukan seperti pekerjaan aku yang hari-hari libur aku tetap masuk kerja, bahkan lebaran pun aku masuk, aku enga mau bu”
“Ya sudah terserah kamu aja lah?”

Dengan keinginan aku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari tempat kulia yang murah dan terjangkau, dalam lubuk hati aku berkata, “aku janji suatu saat nanti orang tua aku akan bangga kepada ku”. Aku sisipkan uang gajian aku tiap bulan.
Januari 2008 aku mendaftar di bsi, uang tabungan aku tidak mencukupi pada akhirnya aku minta bantuan orang tua aku, alhamdulilah orang tua memberikan aku uang untuk biaya kulia aku. maret 2010 aku memulai perkuliahan baru, bertemu temen-temen baru. Yang membuat aku seneng aku bertemu temen-temen sewaktu di SMK, ternyata mereka satu kelas. Aku mengambil kuliahan malam, mulai kulia jam 18.00.

Dari pagi sampai sore aku bekerja sebagai call canter, malam hari nya aku kulia. Kalau jam kulia nya sekitaran jam 7 malam biasanya aku pulang kerumah, tetapi kalau kulia jam 6 sore dan biasanya aku langsung dari tempat kerja menuju ke kampus, sebetul nya melelahkan sih, tapi aku tetap semangat karna ini kan keinginan aku bukan keinginan siapa pun.
Setelah aku berkerja sekitar 1 tahun 8 bln, dan perkulihaan aku baru masuk satu semester aku memutuskan untuk berhenti kerja, aku memjadi penganguran sekitar Enam bulan. Aku memcoba melamar ke beberapa perusahaan melalui email dan ada juga yang aku datengin. Dengan doa, usaha dan keyakinan aku yang kuat. Akhirnya ada perusahaan yang menelpon aku untuk datang interview kebetulan tampat nya tidak jauh dari rumah aku.

Di hari senin pagi hari dengan matahari memancar dan wajah yang bersinar-sinar aku datang untuk interview. Setelah 20 menit dari rumah aku tiba di tempat yang aku interview. “Eh ternyata posisi yang di tawarkan sebagai sales, wekwek aku bingung apakah aku ambil pekerjaan sebagai sales atau tidak ya”. Setelah berpikir kurang lebih dari 2 menit aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai sales. Akhirnya aku langsung di tes, prakter ke lapangan bawa barang-barang yang akan di jual. Aku memjual alat penghemat listrik.
Jam 07.30 Pagi aku sampai di kantor baru dengan orang-orang baru yang belum aku kenal. Setiap pagi sebelum melakukan aktifitas kerja karyawan di briefing terlebih dahulu. Selesai briefing sekitar jam 8.30, karyawan melunjur kelapangan dengan mobil yang sudah menunggu di halaman depan kantor. Aku pun siap meluncur dan seluruh karyawan di drop ke TKP. Dengan terik matahari yang begitu panas, aku pun mulai menawarkan alat penghemat listrik, dari satu rumah ke rumah yang lain.
“Permisi, Selamat siang ibu/bapak?”
“Siang/Sore”
“Kami dari Sekolah STT Telkom, lagi PKL?ingin menawarkan alat penghemat Listrik, alat ini bisa menghemat listrik sampai 70%”
“Oooh, berapa harganya”
“Harga normal nya Rp. 250.000, klau ibu beruntung ibu bisa dapat dengan harga Rp.150.000?Aku bias lihat rekening listrik ibu, bulan apa saja yang penting tahun ini bu?”
“Tunggu sebentar ya”
“Ya, bu”
“Ini Rekening listrik saya”
“Ya, bu terimakasih? Oooh ternyata ibu tidak ada penunggakan pembayaran, SELAMAT kali ini ibu beruntung, ibu mendapatkan harga special, Rp. 150.000, kesempatan hanya hari ini aja bu, kalau ibu tidak ambil, ibu bisa beli di kantor PLN terdekat dengan harga Rp.250.000. bagaimana? Soalnya mulai bulan depan seluruh warga di anjurkan memakai alat penghemat listri ini?”terserah ibu sih, mau di ambil atau tidak?”
“Waduh, bagaimana ya”
“Ya terserah ibu, Mau bli sekarang atau nanti. Soalnya mulai bulan depan di anjurkan semuanya memakai alat ini”
“Ya sudah deh ibu ambil aja, Rp.150.000 ya”?
“Ya bu, Nanti cara pasang nya, Ibu bisa langsung pasang saja di dekat MCB dan kalau mau di pasangkan ada bu tim kita”
“Sekalian aja di pasang kalau gitu”
“Oke Bu”

Setiap pagi aku melakukan pekerjaan sebagai sales lapangan. Bermacam-macam tipe orang yang aku temukan mulai dari yang ramah, acuh, galak dan baik. Semua itu aku lalui dengan kesabaran. Aku bekerja sebagai sales hanya di bayar dengan upah yang tidak tentu, satu barang yang terjual aku hanya mendapat komisi 30.000/pcs, jika dalam satu hari aku tidak dapat melakukan menjualan aku pulang tidak mendapat uang. Suatu hari aku perna tidak melakukan penjualan satu pun, di terik matahari yang begitu menusuk kulit dan tulang, aku pulang tidak membawa uang sepeser pun. Sekitar jam 17.30 aku kembali ke kantor, istirahat sejenak satu tim aku di briefing. Setelah selesai semuanya, mereka semua kembali kerumah masing-masing. Aku pun tak kembali ke rumah, aku meneruskan aktifitas lagi. Seharian aku bekerja di lapangan, malam harinya aku harus pergi ke kampus untuk kulia.



Terima kasih uda mau baca....


Lanjut Ke Jilid 2 Ya....heheh

http://moernariadi.blogspot.com/2013/11/jilid-2_27.html

Tidak ada komentar: