Rabu, 27 November 2013

Success takes patience ….



Anto seorang penjual ikan dengan mengunakan sepeda dan keranjang nya, ia berkeliling dari kampung ke kampong untuk bekerja agar bisa menghidupkan ke 7 anak dan 1 orang istri. Malam hari di saat orang-orang sedang istrahan, Anto harus pergi menggoes sepeda untuk membeli ikan, setelah membeli ikan anto kembali ke rumah untuk membereskan ikan-ikanya dibantu sang istri. Pagi ini, di tengah awan mendung yang terus menggelayut, di sela tetesan hujan yang membasahi daun-daun pepohonan, Anto menggoes sepeda untuk menjual ikan-ikanya, tanpa lelah dan letih Anto menggoes sepeda dari desa ke desa, dengan teriakan,,,” ikaaaannnnnnnnnnn”?.

Setelah semua ikan terjual Anto dengan baju yang berbau amis ikan, Anto kembali ke rumah. Tidak setiap hari dagangan Anto laris terjual, “jika tidak habis biasanya di goreng sama istri”? Anto sangat sayang kepada 7 orang anak nya, setiap habis berjualan anto selalu menghidung hasil penjualan ikanya di temani dengan anak-anak nya. Jika ada uang recehan hasil jualan ikan, anto selalu memberikan uang tersebut kepada anak-anaknya tetapi sama anak-anak Anto uang tersebut di masukan celengan. Keluarga yang sangat sederhana dengan latar belakang pendidikan Anto yang hanya lulusan Sekolah Dasar, membuat keluarga mereka tidak putus harapan untuk hidup lebih bahagia dan lebih baik.

Jika anak-anak lain menginginkan mainan selalu di berikan oleh orang tua mereka, tapi itu tidak berlaku di keluarga Anto. Anak-anak Anto tidak memanjakan anak-anak nya, “jika kamu mau membeli mainan dan barang yang kamu inginya, maka uang yang bapak kasih kamu tabung”? ucap Anto kepada anak nya.

Walaupun hanya berjualan ikan dan harus membesarkan ke tujuh anak nya, Anto masih bisa meyisipkan uang hasil penjualan ikan. Sedikit demi sedikit Anto nabung, ia harus menghebat pengeluaran. Sang istri yang senantiasa menemani, suka dan duka ia lalui bersama dengan keluarga.

Dunia berputar ada kalah kita di bawah dan bisa di atas kapan saja, dengan kesabaran dan keiklasan hidup akan terasa lebih indah dan lebih hidup, dengan doa dan usaha.
Sekitar Lima tahun kemudian, Anto membeli tanah yang tidak jauh dari rumah nya dan membangun sebuah rumah yang lebih besar untuk anak dan istrinya. Lalu Anto pergi ke tanah suci bersama istri dan ibu Anto, untuk melakukan rukun islam yang ke 5 yaitu pergi haji dan meninggalkan anak-anak nya yang masih kecil-kecil.

Walaupun Anto sudah hidup berkecukupan, tetapi ia tidak pernah memanjakan ke 7 anak-anak nya,,Anto selalu mendidik anak nya dengan baik, jika anak-anak nya inget sesuatu barang selain kebutuhan sekolah. Maka anak-anak nya harus menyisipkan uang jajanya.

Dia-lah Yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu. Maka berjalanlah di segala penjurunya & makanlah rezki-NYA, (yang tidak terbatas jumlahnya).
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. (Qur'an: Al Hajj: 65 )

Tidak ada komentar: