Kamis, 28 November 2013

KONSEP DIRI PENYANYI ROCK_BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Manusia dalam mewujudkan keadaannya untuk sehat berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan seseorang disebut sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya (Hutagalung, 2007).
Diri adalah semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, latar belakang budaya, pendidikan dan sebagainya yang melekat pada seseorang. Makin dewasa dan makin tinggi kecerdasan seseorang, makin mampu ia menggambarkan dirinya sendiri, makin diri konsep dirinya (Hutagalung, 2007)
Lebih lanjut dijelaskan oleh James (dalam Hutagalung, 2007) bahwa ada dua jenis diri, yaitu ‘diri’ dan ‘aku’. Diri adalah aku sebagaimana dipersepsikan oleh orang lain atau diri sebagai objek, sedangkan aku adalah inti dari diri aktif mengamati, berpikir, dan berkehendak. Dalam perkembangan baik praktis maupun penelitian-penelitian sulit untuk membedakan kedua diri ini. Oleh karena itu, kedua konsep digabung dalam satu konsep yang lebih menyeluruh, yaitu keperibadian (Hutagalung, 2007).
Heidegger (dalam Hutagalung, 2007) menguraikan bahwa keberadaan manusia terikat secara tak terpisahkan dengan dunia being-in-the-word dan dengan keberadaan manusia-manusia lainya. Manusia bukan semata-mata sebagai ada yang statis dan selalu sama, melainkan perjanjian, yang secara berkesinambungan berubah dan berkembang.
Menurut Satre (dalam Hutagalung, 2007) menguraikan bahwa yang menandai manusia sebagai makluk terbaik adalah kebebasan dan kesanggupannya untuk memilih. Bagaimanapun, kebebasan bukan semata-mata suatu kualitas atau atribut yang dimiliki dia bisa memilih dan memutuskan setiap saat.
            Selain pendapat Heidegger dan Sastra tentang konsep diri manusia  maka Marcel (dalam Hutagalung, 2007) menegaskan bahwa kata kunci untuk memahami konsep diri manusia tidak dapat mengakibatkan relasi antar manusia. Bahwa manusia itu ada dengan partisipasi (being by participation), yaitu manusia ke dalam ada individualnya dengan persekutuannya dengan manusia-manusia lainnya melalui cinta, harapan, dan kepercayaan.
            Orang lain jangan semata-mata merupakan dia atau seseorang melainkan harus sebagai kamu yang dikenal cinta. Melalui hubungan dengan manusia lain sebagai ‘kamu’ maka ‘aku’ menemukan kebebasan dan pemenuhan. Dengan mencintai orang lain, seseorang melampaui dirinya yang terbatas. Tanpa cinta, keberadaan seseorang itu terisolasi dan tereduksi ( Hutagalung, 2007).
            Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disampaikan bahwa pengertian konsep diri sebagai berikut (Hutagalung, 2007) : (1) siapa saya menurut pikiran saya, (2) dalam posisi mana saya berada, (3) apa yang boleh dan yang tidak boleh saya lakukan.
            Memahami konsep diri sangatlah penting, karena dengan pemahaman konsep diri yang benar seseorang akan dapat lebih mengetahui dirinya sendiri dan belajar untuk menerima dirinya. Hal ini juga akan membuat individu tidak akan mudah kehilangan arah perjalanan hidup, tidak mudah terpengaruh, dan apabila terpaksa melakukan suatu perubahan tidak akan membuat dirinya menjadi shock karena perubahan yang terjadi (Hutagalung, 2007)
Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns         (dalam Mulyana, 2007) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2007).
Pietrofes mendefinisikan konsep diri meliputi semua nilai, sikap, dan keyakinan terhadap diri seseorang dalam berhubungan dengan lingkungan dan menurut pandangan dari sejumlah persepsi diri yang mempengaruhi dan bahwa menentukan persepsi dan tingkah laku. Menurut Mc Candless, konsep diri merupakan seperangkat harapan dan penilaian perilaku yang menunjuk pada harapan tersebut. Konsep diri juga dapat diartikan sebagai penilaian seseorang terhadap diri sendiri baik apa yang dipikirkan, dirasakannya terhadap dirinya sendiri (Hidayat, 2009)
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pangalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya dikemudian hari (Agustiani, 2006).
Menurut (Soemanto, 2006) konsep diri itu adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, dan merupakan faktor penting yang mempengaruh tingkah laku. William Howard Fitts mengemukakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan (Flame of reference) dalam berinteraksi dalam lingkungan (Agustiani, 2006).
Konsep diri akan memberikan kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen diri terhadap situasi dan terhadap orang lain. Konsep diri ada yang sifatnya positif dan negatif. Individu yang memiliki konsep diri negatif meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Individu akan cenderung bersifat pesimis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Sebaliknya individu dengan konsep diri positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya demi keberhasilan dan prestasi (Wahyuni, 2007).
Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat “ Konsep Diri Penyanyi Rock ?”
1.2.Rumusan Masalah
“Bagaimanakah konsep diri penyanyi rock?”
Permasalahan ini dijabarkan untuk menjawab sub permasalahan berikut:
-  Penilaian penyanyi rock mengenai dirinya ditinjau dari segi fisik?
- Penilaian penyanyi Rock mengenai dirinya sendiri ditinjau dari segi keluarga?
- Penilaian penyanyi Rock mengenai dirinya sendiri ditinjau dari segi pribadi?
-  Penilaian penyanyi Rock mengenai dirinya sendiri ditinjau dari segi diri social?

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1.      Maksud
Untuk memahami dan mengetahui konsep diri penyanyi rock.
1.3.2.      Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran konsep diri penyanyi rock.
1.4.Manfaat dan Kegunaan Penelitian
1.4.1.  Manfaat Praktis
a.       Memberikan informasi kepada mahasiswa psikologi mengenai konsep diri penyanyi rock.
b.      Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga tentang konsep diri penyanyi rock.
c.       Memberikan gambaran dari sudut pandang anak dari konsep diri penyanyi rock.
d.      Memberi informasi bagi konselor apabila memiliki klien dengan kasus serupa.
1.4.2.      Manfaat Teoritis
a.       Bagi penyanyi Rock yang menjadi subjek penelitian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran tentang konsep diri yang terbentuk oleh mereka.
b.      Bagi pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu, penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan guna mengembangkan dan melestarikan budaya lokal serta menjamin hak untuk hidup nyaman dan sejahtera bagi masyarakat luas khususnya yang berkaitan dengan tempat hiburan bagi publik.
c.       Bagi ilmuwan psikologi sosial dan peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan pengetahuan dan wacana awal mengenai konsep diri penyanyi rock yang selanjutnya bermanfaat untuk dikaji lagi secara lebih mendalam.


Tidak ada komentar: